-->

Featured Posts

Cara kucing meminta makanan kepada pemiliknya dengan suara

Cara kucing meminta makanan kepada pemiliknya dengan suara
TAnda, kucing 'Melatih' pemiliknya dengan bersuara dalam frekuensi yang mirip tangisan bayi. Suara yang meluluhkan hati manusia ini disebut "solicitation purring" dan kucing menggunakan nya untuk meminta makanan grammatikal Setiap pemilik kucing pasti gak tega deh ketika mendengar kucing kesayangan mengeong dengan wajah penuh harap. Tak perlu menunggu lama, si kucing akan mendapatkan bonus makanan. Si kucing senang, sang pemilik pun bahagia.


Semua itu akibat si kucing tahu bahwa suara "meong"nya bisa meluluhkan hati manusia. Dari semula tak ingin memberi, jadi memberi dengan penuh kasih. Karen McComb dari University of Sussex, UK, menyatakan sangatlah wajar apabila manusia tersentuh hatinya ketika mendengar kucing mengeong. Dari penelitian yang dilakukan oleh Karen atas suara kucing-kucing domestik menghasilkan suara mengeong kucing tak ubahnya seperti tangisan bayi.

Secara "bunyi", tentu manusia mampu membedakan suara kucing dan bayi, tetapi otak menerima kesamaan atas kedua suara tersebut. Sehingga menghasilkan respon yang sama pada manusia, yakni keinginan untuk menolong atau memberikan sesuatu sesuai harapan mereka. Dalam kaitannya dengan kucing, tentu makanan yang menjadi prioritas utama permintaan si kucing. Maka saat memenuhinya, manusia akan merasa puas dan bahagia.

Bahkan diselimuti rasa bahagia. Celakanya, kucing tahu bahwa suara mereka mampu menjadi "senjata". Sehingga mereka sengaja mengeong untuk memperoleh segala yang mereka inginkan, utamanya adalah makanan ekstra. Selebihnya bisa saja keinginan untuk diajak bermain, dimanja, diambilkan mainan, dan lainnya. Kucing cukup cerdas untuk menggunakan suara manjanya demi memanipulasi pikiran manusia. Suara mengeong kucing ada pada frekuensi 220 sampai 520-hertz, sementara tangisan bayi berada di

frekuensi 300 sampai 600 hertz. Dengan kata lain, frekuensi suara kucing ada dalam rentang frekuensi tangisan bayi. Hal itu yang membuat otak menangkap dan memberi respon serupa terhadap frekuensi yang diterima. Meski demikian otak mampu melakukan proses analitik, sehingga pemilik kucing sebenarnya tetap sanggup untuk mendisiplinkan kucing. Bila belum waktunya makan, maka kucing harus belajar menunggu. Memfokuskan telinga untuk mendengar suara lain dan mengabaikan suara meongan kucing akan membantu pemilik mengajari kucing berdisiplin.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel