-->

Featured Posts

Tips Cara menghadapi anak remaja yang pemalas

Tips cara mengatasi anak remaja yang pemalas Proses transisi dari kanak-kanak menjadi remaja adalah masa yang sulit bagi anak Anda. Ketika memasuki umur remaja, anak Anda akan menghadapi hormon yang berkecamuk, tanggung jawab yang semakin banyak, dan dinamika sosial sekolah menengah atas.

Memang semua ini kelihatannya beban yang sangat besar, tetapi anak remaja Anda tidak seharusnya hanya tidur-tiduran di rumah, tidak mengerjakan tugas rumah, atau bolos mengerjakan PR. 


Kemalasan remaja umumnya dapat diperbaiki dengan membuat dan menegakkan aturan yang jelas, memotivasinya untuk menyelesaikan tugas rumah dan komitmen lainnya, dan membicarakan isu atau masalah yang timbul di sekolah atau rumah.


Menghilangkan rasa malas pada anak remaja bisa dilakukan dengan cara baik-baik. dan biasanya remaja yang malas bergerak itu susah sekali diatur. perilaku ini memang sulit banget dihilangkan bagi kebanyakan anak remaja, mungkin beberapa Tips Berikut ini bisa mengatasi anak remaja yang pemalas:

 

1. Menjadi pendengar

Dengarkan ia dengan sabar. Hindari berasumsi atau memotong anak Anda ketika ia sedang bicara. Ajak ia bicara mengenai hidupnya dengan menanyakan pelajaran di sekolah atau ujian yang baru saja dijalani. Catat jawabannya dan biarkan dia bicara.


Buat diskusi dua arah. Kalau Anda memperlihatkan bahwa Anda peduli terhadap pikiran dan opininya, ia akan lebih percaya diri untuk bersikap terbuka dan jujur dengan Anda. Izinkan dia bertanya dan biarkan dia berpikir.


Pembuka pembicaraan yang baik: "Bagaimana tadi di sekolah?" "Latihan bolamu bagaimana?" "Pestanya seru, nggak?"

Beri tahu anak Anda bahwa Anda peduli dan mau mendengarkan cerita hidupnya. "Kamu selalu bisa bicara dengan Mama/Papa kalau ada masalah." "Papa/Mama mau dengarkan kamu, kok." "Kalau kamu bicara, Papa/Mama mau dengar."


2. Jadwal tidur

Tanyakan jadwal tidur anak Anda. Banyak anak remaja yang tampak malas atau terdistraksi, padahal mereka hanya kurang tidur. Tidak seperti orang dewasa, anak remaja secara biologis lebih cenderung akan tidur lebih malam dan bangun lebih siang (tengah pagi dan bukan awal pagi). Kalau anak remaja Anda dipaksa bangun pukul 7 atau 8 pagi untuk pergi sekolah dan belajar, siklus tidur alaminya akan terganggu. 


Ia akan tampak malas, terdisorientasi, dan tidak termotivasi, serta menunjukkan gejala-gejala kurang tidur. Untuk menghindarinya, anak Anda perlu tidur pada waktu yang tepat agar dapat mencapai kebutuhan tidur 8 jam per hari. Tidur 8 jam tersebut dapat mengisi kembali energi tubuhnya agar siap menjalani hari.


Bicarakan pola dan jam tidur reguler anak Anda. Siklus tidur alami anak Anda akan terbantu dengan waktu tidur yang konsisten setiap hari (termasuk akhir pekan). Tubuhnya akan cukup istirahat. Sebagai contoh, kalau anak Anda harus bangun jam 7 pagi, 5 hari per minggu, anak Anda perlu tidur jam 22:30 agar tidur 8 jamnya cukup. Doronglah ia agar menjalani pola tidur ini secara konsisten, termasuk pada akhir pekan, agar pola tidurnya tak terganggu.

3. Komitmen

Jelaskan alasan ia perlu menyelesaikan tugas dan memenuhi komitmennya. Banyak anak remaja yang malas ketika diminta mengerjakan tugas rumah karena mereka tidak memahami alasan/kepentingan di balik tugas tersebut. Mereka mungkin berpikir seperti ini: Memang kenapa kalau saya tidak membuang sampah atau membersihkan kamar? Pentingnya apa? Sebagai orang tua, kewajiban Anda adalah menjelaskan bahwa sebenarnya memang ada tugas-tugas yang Anda tidak ingin lakukan, dan kadang-kadang Anda lebih ingin melakukan hal-hal lain. Akan tetapi, tugas-tugas itu memang perlu diselesaikan, agar Anda menjadi anggota keluarga yang bertanggung jawab.


Perlihatkan betapa pentingnya kerja sama antara setiap anggota keluarga untuk menyelesaikan tugas rumah secara adil. Jelaskan bahwa sebenarnya Anda juga tidak selalu suka mengerjakan tugas rumahan, tetapi tugas-tugas itu memang perlu dikerjakan agar semua orang mendapatkan manfaatnya. Dengan demikian, anak remaja Anda semoga akan mengerti alasan di balik tugas rumah. Ia akan termotivasi untuk mengerjakan bagiannya sebagai anggota keluarga.

4. Solusi

Cari tahu masalah lain yang mungkin ada di rumah atau sekolah. Rasa malas bisa timbul sebagai gejala masalah lain, seperti kurang tidur, depresi, stres, atau konflik internal lainnya. Jika anak remaja Anda tampak lebih malas dibanding biasanya dan menampakkan gejala-gejala depresi atau kegelisahan, bicarakan hal ini baik-baik.


Kalau Anda khawatir mengenai gejala depresi atau kegelisahan anak Anda, hubungilah seorang psikiater, dokter, atau konselor.


Membuat Aturan Dasar untuk Anak Remaja

1. Buat jadwal piket

Buatlah jadwal piket. Anda dapat mengajarkan tanggung jawab, sekaligus mengajarkan penyelesaian komitmen, kepada anak remaja Anda dengan memberikannya tugas untuk dikerjakan. Anak Anda akan perlu bangkit dari sofa dan mengerjakan apa yang perlu dikerjakan. Daftarkan tugas-tugas yang perlu dikerjakan tersebut, kemudian buatlah jadwal piket untuk setiap tugas kepada setiap anggota remaja/orang lain di rumah. Contoh tugas-tugas yang perlu dikerjakan:

• Membersihkan kamar

• Membersihkan kamar mandi

• Mencuci pakaian

• Menyapu area umum

• Menyapu atau mengepel lantai

2. Pembatasan akses

Batasi penggunaan gim video dan komputernya. Banyak anak remaja yang terganggu dan jadi pemalas akibat komputer, ponsel pintar, atau gim video mereka. Larangan penggunaan alat-alat tersebut dapat menyebabkan perseteruan atau konflik. Sebaiknya, buatlah batasan waktu yang spesifik untuk setiap alat tersebut. Misalnya, saat makan malam, di meja makan tak boleh ada ponsel pintar, atau tak boleh main gim video di atas pukul 22. Dengan demikian, ia dapat memusatkan waktu dan perhatiannya pada tugas sekolah atau tugas rumah. Anak remaja Anda juga punya waktu untuk tidur dan tidak begadang semalaman penuh di depan komputer.


Anda juga perlu memberi contoh yang baik dengan mengikuti aturan yang sama. Saat makan malam, jangan bawa ponsel Anda kalau anak Anda tidak diperkenankan membawa ponsel. Batasi juga penggunaan televisi atau gim video Anda hingga pukul 22. Anak Anda akan melihat bahwa Anda juga mengikuti aturan yang telah Anda buat untuknya.

3. Konsekuensi

Tegakkan konsekuensi untuk perilaku negatif. Kalau anak Anda menolak mengerjakan tugas rumah atau tidak mematuhi batasan-batasan Anda, bersikaplah jelas dan tegas mengenai hukuman yang telah ditetapkan, baik itu hukuman ringan (seperti ditahan untuk satu malam) atau hukuman yang lebih berat (pengurangan uang jajan, tidak boleh menggunakan televisi atau komputer selama satu minggu, atau menyetrap selama beberapa waktu.


Sebagai orang dewasa dalam hubungan ini, Anda perlu menegakkan aturan yang telah dibuat dan menjalankan konsekuensi bagi pelanggarannya. Anak Anda mungkin akan sedih atau marah, tetapi dia akan memahami konsekuensi perbuatannya dan akan berpikir ulang sebelum melanggar aturan atau mengabaikan tugas.


Hindari reaksi yang berlebihan dan menghukum anak Anda untuk masalah-masalah kecil. Tingkat hukuman yang diterima anak Anda harus sesuai dengan masalah yang ia perbuat.

4. Bersikap positif

Jangan marah secara berlebihan atau menganggap serius komentar negatif. Anak remaja Anda kemungkinan besar akan menolak usaha awal Anda untuk menegakkan aturan dan memberikan tugas. Anda perlu menyiapkan diri untuk menghadapi kericuhan yang akan terjadi. Jangan marah secara berlebihan dan hindari membentak anak Anda. Responslah anak Anda dengan santai dan bersikaplah positif. Anak Anda akan lebih menghormati orang tua yang mampu mengendalikan dirinya sendiri.[5]


Kalau anak Anda mengabaikan suatu tugas yang Anda minta, ada solusi yang lebih efektif daripada mengambil ponsel atau komputer anak Anda. Cukup minta anak Anda mengerjakan tugas tersebut, kemudian tunggulah di tempat hingga ia meninggalkan ponsel atau komputernya dan melakukan tugas yang Anda minta. Ia akan menganggap Anda mengganggu, tetapi akan sadar bahwa Anda takkan berhenti mengganggu hingga ia berhenti malas. Motivasi seperti ini biasanya lebih ampuh dibanding melarang-larang atau membentak.


Memotivasi Anak Anda

1. Penggunaan waktu

Perhatikan penggunaan waktu anak Anda. Perhatikanlah apa yang ia lakukan saat bermalas-malasan. Apakah ia bermain komputer sepanjang hari? Membaca buku dan tidak mengerjakan tugas rumahnya? Mungkin ia lebih sering menghabiskan waktunya di ponsel, menghubungi teman-temannya, mengabaikan tugas, PR, dan tanggung jawab lainnya. Sebelum Anda dapat memotivasi anak Anda, Anda perlu mengetahui sumber kemalasannya. Dengan demikian, Anda dapat mengerti jalan pikirnya dan melihat pola kemalasannya.

2. Penghargaan

Gunakan sistem penghargaan. Setelah Anda memahami perilaku malas anak Anda, gunakanlah pola kemalasan tersebut untuk merancang suatu sistem penghargaan baginya. Misalnya, mungkin anak remaja Anda suka mengobrol dengan teman-temannya di ponsel. Katakan kepadanya bahwa ia dapat bermain ponsel setelah menyelesaikan tugas-tugas rumah hari itu. Dia akan memandang "bermain ponsel" sebagai suatu penghargaan sesudah menyelesaikan tugas rumah. Atau, kalau anak Anda menghabiskan waktu di depan komputer, batasilah penggunaan komputer anak Anda hingga ia selesai menyiapkan makan malam atau membersihkan kamar.


Tugas yang Anda gunakan sebagai jalan menuju penghargaan harus digambarkan secara spesifik agar ia merasa segera dihargai dan termotivasi untuk menyelesaikan semua tugas tersebut. Penghargaan itu harus sesuai dengan apa yang disukai anak remaja Anda agar efeknya lebih terasa.

3. Memberi tugas

Beri upah anak Anda untuk mengerjakan tugas rumah. Anak remaja pada umumnya ingin mendapatkan uang terutama kalau tidak menerima uang jajan dari orang tua. Berikan kesempatan untuk mendapat upah kepada anak Anda dengan mengerjakan proyek-proyek khusus di sekitar rumah. Dengan demikian, anak Anda akan bangkit dari sofa dan mengerjakan sesuatu yang produktif.


Anda dapat mengupah anak remaja Anda untuk mengecat dinding yang sudah tua atau merapikan garasi. Berikanlah pekerjaan luar rumah, seperti merapikan halaman atau memotong rumput agar ia termotivasi berada di luar dan menghindari distraksi di dalam rumah.

4. Aktivitas

Ajak anak Anda mencoba aktivitas atau olahraga ekstrakurikuler. Perhatikan keterampilan anak Anda, seperti bakatnya berteater, minatnya pada bola basket atau komputer. Ajak ia bepartisipasi dalam teater sekolah, tim basket, atau klub komputer di sekolah. Dengan demikian, anak remaja Anda akan termotivasi untuk menghabiskan waktu pada sesuatu yang ia senang lakukan sekaligus mengembangkan bakat dan keterampilannya.

5. Kegiatan bersama

Ikuti kegiatan sukarela bersama anak Anda. Salah satu cara yang bagus untuk menghabiskan waktu dengan anak Anda adalah dengan mengikuti kegiatan sukarela bersamanya. Pikirkanlah aktivitas kerja sukrela apa yang dapat kalian ikuti bersama.

Misalnya, Anda dapat bekerja sebagai sukarelawan selama beberapa jam di penampungan hewan terlantar sekitar atau acara tertentu. Anda juga dapat mengikuti kegiatan di organisasi sukarelawan.

6. Memberi motivasi

Berikan selamat untuk pencapaian anak Anda. Setelah anak Anda menunjukkan motivasinya dengan mencapai sesuatu atau mendapat nilai tinggi dalam suatu ujian, berilah pujian kepadanya. Anda menunjukkan bahwa Anda pun peduli terhadap kerja keras dan produktivitasnya.


Anda mungkin akan tertarik untuk memberikan hadiah uang atau waktu lebih banyak di depan komputer. Akan tetapi, bagi seorang anak remaja, kata-kata yang baik pun juga sebuah penghargaan.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel